Thursday, October 30, 2014

Artikel cinta

Unknown

Apa kabar cinta
penulis : Bunda Naila

Mencintai dan dicintai adalah hal yang diinginkan setiap orang, cinta antara orang tua dan anaknya, suami dengan istrinya, kakak dengan adiknya, atau sesama manusia. Tak jarang beberapa benda-benda kesayangan pun tak luput dari cinta kita, sperti mobil baju hp komputer dll. semuanya manusiawi.

Namun kita perlu waspada ketika cinta kita kepada anak istri suami kakak adik dan orang tua bahkan telah membuat kita jauh atau lupa kepada Sang pemilik Cinta yang hakiki.

Saat kita menikah, kita telah dianggap melaksanakan 1/2 dari agama. Artinya yang setengahnya lagi harus kita gapai bersama pasangan didalam mahliga rumah tangga. Idealnya, setelah menikah harusnya kualitas keimanan dan ibadah suami istri semakin meningkat dibandingkan saat sebelum menikah. Kalau dulu waktu singel sobat fardhu sendiri, setelah menikah bisa berjamaah dengan istri atau suami. Waktu masih sendiri susah sekali bangun malam untuk melanjakan solat tahajud, setelah menikah ada suami atau istri yang membangunkan untuk tahajud bersama. Intinya yang dulu kita lakukan sendiri kini bisa dilakukan bersama dan tentunnya ada yang berperan sebagai pengontrol atau pembimbing, mungkin suami sebagai qowwam akan lebih baik berperan sebagai pembimbing istrinya dalam hal peningkatan ibadahnya, mulai dari solat bareng, tilawah bareng atau mengkaji Al-Qur'an hadirt bareng. Harapan dengan menikah maka makin terbentang luas ladang amal bagi kita, sehingga istilah menggenapkan dien untuk pernikahan itu benar adanya.

Namun tak jarang pula, saat kita mencintai makhluk atau benda membuat kita jauh atau bahkan melupakan Dia sang emilki cinta. Misalnya, saat sebelum menikah sangat aktiv dalam majlis dakwah, solat selalu tepat waktu, tilawah setiap habis solat magrib, tahajud pun tidak ketinggalan dan bahkan puasa senin kamis pun masih rajin dilakukannya. Namun keadaan menjadi terbalik setelah menikah, solat jadi sering telat, puasa sunah sudah jarang dilakukan, tilawah hampir tidak pernah apalagi bangu tengah malam untuk tahajud.

Semua dilakukan diluar kesadaran kita, karena cinta kita kepada makhluk lebih besar daripada cinta pada Sang pencipta makhluk. Mungkin bagi seorang istri kesibukan seharian bekerja atau mengurus anak bisa jadi excuse untuk solat tidak tepat waktu, untuk tidak tilawah dan meninggalkan tahajud. Toh mengurus anak, suami dan rumah tangga juga merupaka ibadah. Begitu juga dengan suami , excuse kesibukannya dalam bekerja untuk memberi nafkah anak dan istri telah membuat dia lupa untuk solat berjamaah, tahajud, tilawah dan bahkan peran sebagai qowwam yang harusnya dialakukan untuk membimbing keluarganya telah terlupakan.

untuk lebih lengkanya anda bisa kunjungi web Bunda naila




0 comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah membaca blog kami, silahkan tinggalkan komentar

 

Teknologi

Resources

Travel