Monday, October 27, 2014

Cerpen cinta

Unknown

Ini adalah cerpen karya  Gustia Rani Tanjung, terpen yang menceritakan tentang pengorbanan Cinta itu memang buta, langsung saja silahkan anda simak cerpen ini.

Nma ku Rini, aku gadis berusia 16 thn dari usia 10 thn aku tidak bisa melihat dunia lagi, karena kecelakaan yang merengut fungsi mataku. Beruntung teman-temanku di komplek perumahanku banyak yang mau berteman dengan ku walau fisiku tidak sempurna, walau aku buta aku sering berjalan-jalan sema teman-teman menikmati udara pagi hari, walau aku tidak bisa menikmati indahnya dunia tapi aku masih bisa merasakan embun pagi.

Saat sedang asyik bercerita dengan teman-temanku tiba-tiba mereka berkata "RAA itu ada cowok ganteng liatin kita aduh unyu banget sih" aku hanya tersenyum sambil membayangkan wajah tampan lelaki tersebut.

Esuk pagi aku pergi sendirian dengan membawa tongkatku untuk meraba jalan, sudah lelah aku berjalan aku hendak mencari bangku disekitar situ tiba-tiba ada lelaki menuntunku untuk duduk di bangku daerah taman, "kamu siapa?" tanyaku dia hanya diam " aku tanya kamu siapa"? dengan nada kesal aku bertanya lagi "aku dari kemarin sudah memperhatikanmu bersama teman-temanmu, kenalkan aku Dedie" jawabnya sambil menjabat tanganku tapi aku tidak menghiraukan dia. "nama kamu siapa gadis cantik?" goda Dedie :a..aa aku Rani" jawabku terbata entah kenapa jantungku berdebar-debar.

Singkat cerita lama-lama kami menjadi teman dekat, tapi aku berharap tak sekedar teman karna aku menyukainya tapi aku takut dia tidak mau menerimaku apa adanya, Saat Weekend tiba-tiba dia mengajaku jalan, tepat pukul 19.30 Wib dia menjemputku, lalu dia menuntunku naik kemotornya. Setelah sampai dan kami makan santai tiba-tiba dia menggenggam tanganku "Rani ada yang ada yang ingin aku sampaikan" katanya "katakanlah, aku ingin mendengarnya" jawabku " kurasa selama ini aku menyukaimu aku merasa nyaman disampingmu. aku jatuh cinta pada dirimu" ucapnya. Aku terdiam dan melepas genggaman tangannya. "HAA..AAAA aku juga menyukaimu walau aku tak bisa melihat wajahmu tapi aku minder karena aku tak bisa melihat aku takut, kau takan mau denganku" jawabku "aku akan menjadi matamu, membantumu menuntunmu, mungkin akan kuberi bola mata ini untukmu agar bisa kau lihat lagi dunia ini" ucapnya, kalimat yang membuatku tersenyum malu. "Aku mencintaimu Dedie" ucapku "aku juga mencintaimu" balasnya.

Sejak saat itu hari-hariku diwarnai akan Dedie. Sampai saatnya berita datang bahwa akan ada yang mendonorkan mata untuku, singkat cerita aku dioperasi dan dirawat selama itu aku tak ditemani Dedie. Sampai saatnya aku bisa melihat dunia lagi orang pertama yang ingin aku lihat adalah Dedie.

Setelah aku melihatnya dikamar rawat aku menangis mendengar kabar dari dokter bahwa mata untuk aku melihat adalah mata dia, dan sekarang dia buta tapi dia senang sudah memberikan hadiah yang berharga untuku, sebelum operasi dia meninggalkan surat untuku.

"Sayang aku sudah berjanji aku akan menjadi matamu atau memberi mata ini untuk kau melihat dunia indah ini, aku mencintaimu jaga baik-baik mataku ya sayang" sambil menangis aku membacanya dan memeluk tubuh Dedie yang berbaring dirumah sakit. Saat itu aku yang merawatnya dan kami hidup bahagia.

Sungguh cerita yang menyentuh hati, cinta itu memang buta, cinta bisa membuat orang mau melakukan apa saja demi orang yang dia cintai mesti mengorbankan nyawanya sendiri.

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah membaca blog kami, silahkan tinggalkan komentar

 

Teknologi

Resources

Travel